Rabu, 02 Oktober 2013

OPTIMALISASI BIMBINGAN KARIR DALAM MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG CERDAS DAN SEJAHTERA


MAKALAH
OPTIMALISASI BIMBINGAN KARIR DALAM MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG CERDAS DAN SEJAHTERA

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan peserta didik


Disusn oleh:
Nama            : Yesi Rahayu
NIM   : 2107100082
Kelas : 1D akuntansi


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GALUH CIAMIS TAHUN 2010/2011


KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat alahi robi berkat rahmat dan karunia-NYA saya bisa menyelesaikan makalah optimalisasi bimbingan karir dalam mewujudkan kehidupan yang cerdas dan sejahtera yang membahas tentang bimbingan karir. Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW, pada para para sahabatnya dan pada kita semua selaku umatnya.
            Tujuan utama penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan peserta didik, serta diharapkan dengan penyusunan makalah ini rekan-rekan mahasiswa dapat mengetahui sedikit pengetahuan tentang bimbingan karir. Pada kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahannya kepada:
1.      Dra. Iis Rosmiati M.M
2.      Drs. Yuyus Suherman, M.Si selaku pemateri bimbingan karir bagi individu kurang beruntung melalui pendekatan TSP dalam seminar nasional optimalisasi bimbingan karir dalam mewujudkan kehidupan yang cerdas dan sejahtera.
3.      Dra. Oom Sittihomdijah selaku pemateri pendekatan konstruksionalisme dalam membangun karir individu dalam seminar nasional optimalisasi bimbingan karir dalam mewujudkan kehidupan yang cerdas dan sejahtera.
            Mudah-mudahan apa yang saya sajikan dalam makalah ini dapat berguna dan bermanfaat  bagi kita semua .
Ciamis,  januari 2011

Penyusun
i

DAFTAR ISI
Kata pengantar .........................................................................................................................................i
Daftar isi .....................................................................................................................................................ii
Bab 1 pendahuluan ...............................................................................................................................1
A.      Latar belakang ..........................................................................................................................1
B.      Tujuan ..........................................................................................................................................1
C.      Rumusan masalah ...................................................................................................................1
bab 2 isi  .....................................................................................................................................................2
A.      Bimbingan Karir Dalam Tantangan Global ..................................................................2
a.       3E (Education, Employment, Economy) ................................................................2
b.      Perubahan Dunia Kerja Dan Bimbingan Karir ....................................................2
B.      Perkembangan Karir Bagi Individu Kurang Beruntung Melalui Pendekatan Thriving with Purpuse (TSP)..............................................................................................2
C.      Pendekatan Kontruksionisme Dalam Bimbingan Karir .........................................3
D.     Karir Protean............................................................................................................................. 4
a.       Definisi karir Protean .....................................................................................................4
b.      Karakteristik karir Proteaan .......................................................................................4
c.       Implikasi Karir Protean Dalam Perkembangan Karir ......................................4
E.      Nilai Kerja ...................................................................................................................................5
F.      Model Konseling Karir Untuk Meningkatkan Kematangan Remaja Berdasarkan Konfigurasi Nilai Dan Kebutuhan .........................................................5
a.       Rasional ...............................................................................................................................5
b.      Dinamika Perkembangan Remaja .............................................................................6
c.       Remaja Dan Dinamika Perkembangan Karir, Nilai Dan Kebutuhan ..........7
d.      Sis Staregi Model Konseling Karir ............................................................................7
Bab 3 penutup .........................................................................................................................................8
A.      Kesimpulan ...............................................................................................................................8
B.      Saran ............................................................................................................................................8

Daftar pustaka .........................................................................................................................................9



ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG

Globalisasi memiliki dampak yang sangat besar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat dunia. Perkembangan teknologi yang begitu cepat talah membuat banyak perubahan dalam segala aspek kehidupan termasuk pendidikan.

Dalam semua sesi kehidupan peranan pendidikan, ekonomi dan pekerjaan sangatlah menentukan perkembangan karir.melalui pendidikan orang akan dapat merencanakan pilihan karir yang ditunjang pendidikan yang memadai dan mempersyaratkan agar ia mampu bekerja pada bidang yang diingini. Sementara ekonomi yang baik sangat memerlukan piliohan pendidikan yang akan dimasuki sebagai pilihan karir.dilain pihak bidang pekerjaan sangatlah menentukan perkembangan karir dimana ia akan berkembang sesuai perkembangan karirnya.

B.     TUJUAN

1.      Menambah wawasan kita tentang perkembangan karir.
2.      Kita dapat mengetahui cara-cara mengembangkan karir.
3.      Dengan memahami perkembangan karir kita dapat menentukan pekerjaan yang cocok untuk kita.

C.      RUMUSAN MASALAH

1.      Apakah karir itu?
2.      Bagimana perkembangan karir pada seseorang?
3.      Faktor apa saja yang mendukung karir seseorang?






1

BAB 2
ISI
A.     BIMBINGAN KARIR DALAM TANTANGAN PERKEMBANGAN GLOBAL
a.       3E (education, employment, economy)
John McCarty menyatakan bahwa perkembangan karir dapat berkontribusi terhadap kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam hal efisiensi penggunaan dana dalam pendidikan dan latihan dengan meningkatkan pencapaian program, efisiensi pasaran kerja dengan peningkatan penempatan dan ritensi kerja dan mengurangimasa penantian kerja dan pengangguran, serta belajar sepanjang hayat, pengembangan tanega kerja, kesinambungan kerja dengan meningkatkan pertisipasi dalam pendidikan dan pelatihan.

b.       Perubahan Dunia Kerja Dan Bimbingann Karir
Perubahan dunia kerja mempunyai karakteristik sebagai berikut:
*      Dunia kerja bersifat dinamis dan senantiasa berubah.
*      Banyak pergeseran dalam pekerjaan.
*      Munculnya kesempatan baru dari kombinasi multi disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
*      Individu diharapkan membangun dan mengelola karirnya.
*      Perubahan dapat menimbulkan stres individu.
*      Belajar sepanjang hayat dapat membantu individu beradaptasi terhadap perubahan dan ketahanan bekerja.
*      Belajar sepanjang hayat merupakan bagian dari intrinsik proses perkembangan karir.

B.     BIMBINGAN KARIR BAGI INDIVIDU KURANG BERUNTUNG MELALUI PENDEKATAN THRIVING WITH SOCIAL PURPUSE (TSP)
TSP merupakan hasil 4 komponen tujuan motivasi manusia, keyakinan kemampuan, kepercayaan konteks, dan emosi-emosi diperkuat

2
dinamis, pola saling memperkuat. Pusat dari pola TSP motivasi merupakan
 tujuan orientasi pendekatan aktif di informasikan oleh perhatian mendasar bagi orang lain (tujuan sosial). Orientasi ini di dukung dan diperkuat oleh keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk membuat kemajuan terhadap tujuan yang berarti (optimisme pribadi), kecenderungan terus-menerus membayangkan jalur alternatif saat penyelesaian ditantang (keuletan sadar), dan upaya yang disengja untuk menyelaraskan emosi dan situasi dengan cara yang terbaik akan memfasilitasi kemajuan tujuan ( kebijaksanaan emosional). Kerangka  TSP juga menekankan siklus umpan balik positif memfasilitasi perubahan yang berarti, dan mempromosikan pribadi serta kesejahteraan sosial.

C.      PENDEKATAN KONTRUKSIONISME DALAM BIMBINGAN KARIR
Konselor yang menggunakan pendekatan kontruksi karir menekankan bahwa kesiapan dan konsep diri menjadi faktor penting dalam membantu klien untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.
*      Assesment Tema Kehidupan (Life Theme A ssesment)
Proses konseling karir digunakan untuk membantu klien mengungkap tema dan makna dalam cerita pribadi mereka, sehingga mereka dapat mengambil tindakan dalam arah yang disukai.
*      Interview Gaya Karir (The Career Style Interview)
Konseling kontruksi karir dimulai dengan sebuah wawancra yang menyajikan serangkaian pertanyaan kepada klien yang melengkapi career style interview.
*      Adaptabilitas
Setelah memeriksa teme kehidupan, konselor kontruksi karir fokus pada bagaimana klien berusaha membangunkarir mereka dan mengatasi prosesnya.
*      Kepribadian Karir
Setelah mengakses adaptasi karir konselor kontruksi karir

3
 memeriksa apa yang orang pilih untuk melakukannya.
Pendekatan kontruksionisme dalam bimbingan karir dapat dilaksanakan di sekolah sejak awal, dengan mengungkap tentang tema kehidupan mereka sampai akhirnya mereka memiliki pemaknaan tentang dirinya sendiri, prilaku karir dan bagaimana membangun karir.

D.     PARAGDIMA BARU PENGEMBANGAN KARIR (KARIR PROTEAN)
a.       Definisi
Karir protean adalah suatu perpektif subjektif seseorang yang menekankan pendekatan self-directed (diri yangn mengarahkan/mengatur) dalam pengembangan karirnya, dan bahwa karir diarahkan oleh nilai-nilai dalam dirinya.
b.      Karakteristik karir Protean
*      Fokus pada sukses psikologi daripada sukses vertikal (naik jabatan/kedudukan).
*      Perubahan identitas dan belajar sepanjang hayat.
*      Yang dihitung adalah usia karir, bukan umur kronologis.
*      Keamanan pekerjaan diganti dengan tujuan.
*      Sumber perkembangan diri adalah tantangan kerja dan hubungan, bukan program training.
*      Kontrak karir yang baru bukan persetujuan dengan organisasi, namun lebih pada persetjuan dengan diri sendiri.
c.       Implikasi Karir Protean Dalam pengembangan Karir
*      Protean karir melihat pekerjaan dalam konteks kehidupan seseorang secara keseluruhan.
*      Karir tidak lagi dipandang memiliki hubungan kuat dengan pertumbuhan dalam organisasi tertentu.
*      Karir protean memiliki atribut yang akan memiliki dampak positif dan negatif bagi individu dan keluarga mereka.

4
*      Kesuksesan karir sukses sebagai ukuran subjektif.
*      Organisasi harus fokus pada bagaimana dan sejauh mana organisasi telah merespon tekanan pekerjaaan/keluarga melalui pengaturan kerja  yang fleksibel.
*      Protean karir berdampak pada investasiorganisasi dalam pengembangan individu.

E.      NILAI KERJA
Nilai kerja sangat menentukan peranan seseorang dalam mencapai kepuasan kerja bahkan dalam pengembangan karirnya. Seseorang yang cenderung memiliki nilai kerja intrinsik, akan selalu berpikir positif dalam mengemban tanggungjawab pekerjaannya, karena pekerjaan itu dapat memotivasinya untuk mengembangkan diri, dan memberikan arti serta makna kehidupan bagi dirinya sendiri dan juga bagi orang lain.  Orang-orang tersebut memiliki prinsip-prinsip kerja yang kokoh dan benar, serta tidak mudah tergoda dengan penyuapan, korupsi, dan tawaran-tawaran menarik lainnya yang dapat menggoyahkan dalam pekerjaan tersebut.

Seorang yang cenderung memiliki nilai kerja ekstrinsik, akan toleransi bahkan terekploitasi dalam suatu pekerjaan, karena tjuan utama bukan pada nilai-nilai yang ada pada pekerjaan itu, tetapi lebih pada imbalan, penghargaan, jabatan, kedudukan dan lain sebagainya. Pekerjaan itu akan memberikan kepuasan sesaat, tetapi tidak memberikan arti dan makna kehidupan bagi orang tersebut, karena aia telah menghilangkan nilai hidup dalam pekerjaannya.

F.      MODEL KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR REMAJA BERDASARKAN KONFIGURASI NILAI DAN KEBUTUHAN
a.       Rasional
Secara psikologis, pergaulan itu dipandang sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia) yaitu

5
kebutuhan sosial seperti:
*   Kebutuhan akan pengakuan sosial dari orang lain.
*   Kebutuhan akan keterkaitan.
*   Kebutuhan akan rasa aman, perlindungan.
*   Kebutuhan akan kebebasan.
*   Kebutuhan akan harga diri.
pergaulan remaja adalah kontak sosial antara remaja dan orang-orang yang berada dalam lingkungan kehidupannya, baik dengan orang tua, saudara, guru, teman sebaya atau orang dewasalainnya. Khusus mengenai pergaulan denhan teman sebaya, ternyata dapat memberikan dampak atau pengaruh tertentu terhadap remaja, baik positif maupun negatif . pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman sebaya menjadi racun bagi perkembangan remaja.
b.      Dinamika Perkembangan Remaja
Dilihat dari tahapan perkembangan karir, remaja berada pada tahap eksplorasi yang secara umum berada pada rentang usia 18 sampai dengan 26 tahun. Pada tahap ini remaja mulai mempertimbangkan kebutuhan, kapasitas, minat dan nilai-nilai yang diterapkan pada lingkungan kehidupannya seperti diskusi, kursus, bekerja, organisasi bahkan sampai pada angan-angan yang bertujuan untuk melatih dan menambah keterampilan serta mencoba mengimplikasikan konsep dirinya.
Lebih jauh, kartadinata (ardimen, 2008) menjelaskan bahwa tugas-tugas perkembangan karir remaja adalah:
*      Mencapai persahabatan pribadi atas dasar relasi individual dan bukan karena keanggotaan kelompok.
*      Mencapai otonomi emosional di dalam belajar mengambil keputusan, pilihan nilai, dan penerimaan tanggungjawab, belajar mengahasilkan produk kerja dalam standar kerja orang dewasa.

6
c.       Remaja Dan Dinamika Perkembangan Karir, Nilai Dan Kebutuhan
Suprapto (1994), menyatakan bahwa kematangan karir adalah adanya
 sikap dan kompetensi terhadap karir. Dengan sikap berarti individu mampu mengambil keputusan terhadap preferensi karir dan bertanggungjawab atas segala konsekuensi keputusan, sedangkan kompetensi menunjukan kemampuan individu memahami kekuatan diri dalam kaitannya dengan dunia pekerjaan. Dengan demikian kematangan karir seseoarang akan tampak  pada sikap yang ditunjukannya pada pekerjaan yang dibarengi dengan royalitas dan tanggung jawab serta memiliki dorongan untuk mencermatipeluang-peluang pekerjaan yang sesuai dengna preferensinya.
d.      Sisi Strategis Model Konseling Karir
Model konseling karir adalah kerangka kerja yang menerapkan unsur-unsur lingkungan, struktur program, dan evaluasi program  yang diimplementasikan dalam membantu perencanaan karir remaja berdasarkan konfigurasi nilai dan kebutuhan. Unsur-unsur lingkungan perkembangan dalam penelitian ini mencakup; Unsur peluang, Unsur pendukung, dan Unsur penghargaan.adapun struktur bimbingan program mencakup layanan dasar bimbingan, layanan reponsif, sistem perancanaan individual. Sedangkan evaluasi program mencakup langkah-lanhkah sebagai berikut: merumuskan pertanyaan, menetapkan sasaran evaluasi, pelaksanaan evaluasi, mengkaji tingkat pelaksanaan program, pengambilan keputusan, melakukan pertimbangan kontekstual, merumuskan rekomendasi, dan melaksanakan tindak lanjut.

           




7
BAB 3
PENUTUP
A.     KESIMPULAN

john mcCarty menyatakan bahwa perkembangan karir dapat berkontribusi terhadap kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Pergaulan remaja adalah kontak sosial antara remaja dengan orang-orang yang berada dalam lingkungan kehidupannya, baik dengan orang tua, saudara, guru, teman sebaya dan orang dewasa lainnya.

Kelompok teman sebaya memberikan pengaruh negatif apabila pola prilaku para anggotanya tidak bermora, atau melecehkan norma agama seperti meminum minuman keras, kecanduan obat-obatan terlarang,
 kriminalitas, sadisme,  pacaran bebas dan bahkan free sex serta tawuran.

Dilihat dari tahapan perkembangan karir, remaja berada pada tahap eksplorasi yang secara umum berada pada rentang usia antara 18 sampai 26 tahun. Pada tahapan ini remaja mulai mempertimbangkan kebutuhan, kapasitas, minat dan nilai-nilai yang diterapkan pada lingkungan kehidupannya seperti diskusi, kursus dan bekerja.


B.     SARAN
Penyusun berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk semua kalangan terutama orang-orang yang memerlukan pengetahuan tentang bimbingan karir




8
DAFTAR PUSTAKA

1.      Briscoe, J.P dan Hall, D.G. (2006) the interplay of boundaryless and protean careers: combination and implications. Journal of vocational behaviour 69, 4-18.
2.      Crowley-Hendry, M. (2007) the protean career. International studies of mangement and organization, 37 (3), 44-64.
3.      Brown, D. (1996). Brown’s values-based, holistic model of career and life-role choices and satisfaction. In D. Brown & L. Brook (Eds), career choice and development (pp. 337-372). San francisco, CA: jossey-bass.
4.      Crites, O.J. career couseling. Mcgraw-Hill Company. New York.
5.      Dillard, J.M. (1985). Life long career planing. Charles E. Merril Publishing  Co. Ohio.
6.      Majlis ulama indonesia. 1998. Memelihara kelangsungan hidupa anak menurut ajaran islam.
7.      Menrihu, T.M.. (1986)stusy tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karir siswa di Sulawesi Selatan. Disertai pada program pasca sarjana IKIP bandung: tidak diterbitkan.







9

Tidak ada komentar: