MAKALAH
OPTIMALISASI
BIMBINGAN KARIR DALAM MEWUJUDKAN KEHIDUPAN YANG CERDAS DAN SEJAHTERA
Diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan peserta didik
Disusn oleh:
Nama : Yesi Rahayu
NIM : 2107100082
Kelas : 1D
akuntansi
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
GALUH
CIAMIS TAHUN 2010/2011
KATA
PENGANTAR
Puji syukur
saya panjatkan kehadirat alahi robi berkat rahmat dan karunia-NYA saya bisa
menyelesaikan makalah optimalisasi bimbingan karir dalam mewujudkan kehidupan
yang cerdas dan sejahtera yang membahas tentang bimbingan karir. Tidak lupa
shalawat serta salam kita curahkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW, pada
para para sahabatnya dan pada kita semua selaku umatnya.
Tujuan utama penyusunan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah perkembangan peserta didik,
serta diharapkan dengan penyusunan makalah ini rekan-rekan mahasiswa dapat
mengetahui sedikit pengetahuan tentang bimbingan karir. Pada kesempatan ini
saya mengucapkan terima kasih atas bimbingan dan arahannya kepada:
1. Dra. Iis
Rosmiati M.M
2. Drs. Yuyus
Suherman, M.Si selaku pemateri bimbingan karir bagi individu kurang beruntung
melalui pendekatan TSP dalam seminar nasional optimalisasi bimbingan karir
dalam mewujudkan kehidupan yang cerdas dan sejahtera.
3. Dra. Oom
Sittihomdijah selaku pemateri pendekatan konstruksionalisme dalam membangun
karir individu dalam seminar nasional optimalisasi bimbingan karir dalam
mewujudkan kehidupan yang cerdas dan sejahtera.
Mudah-mudahan apa yang saya sajikan
dalam makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
bagi kita semua .
Ciamis, januari 2011
Penyusun
i
DAFTAR
ISI
Kata pengantar
.........................................................................................................................................i
Daftar isi
.....................................................................................................................................................ii
Bab 1 pendahuluan
...............................................................................................................................1
A. Latar
belakang ..........................................................................................................................1
B. Tujuan ..........................................................................................................................................1
C. Rumusan
masalah ...................................................................................................................1
bab 2 isi
.....................................................................................................................................................2
A. Bimbingan
Karir Dalam Tantangan Global
..................................................................2
a. 3E
(Education, Employment, Economy)
................................................................2
b. Perubahan
Dunia Kerja Dan Bimbingan Karir
....................................................2
B. Perkembangan
Karir Bagi Individu Kurang Beruntung Melalui Pendekatan Thriving with Purpuse
(TSP)..............................................................................................2
C. Pendekatan
Kontruksionisme Dalam Bimbingan Karir
.........................................3
D. Karir
Protean.............................................................................................................................
4
a. Definisi karir
Protean
.....................................................................................................4
b. Karakteristik
karir Proteaan .......................................................................................4
c. Implikasi
Karir Protean Dalam Perkembangan Karir ......................................4
E. Nilai Kerja ...................................................................................................................................5
F. Model
Konseling Karir Untuk Meningkatkan Kematangan Remaja Berdasarkan Konfigurasi
Nilai Dan Kebutuhan .........................................................5
a. Rasional ...............................................................................................................................5
b. Dinamika
Perkembangan Remaja
.............................................................................6
c. Remaja Dan
Dinamika Perkembangan Karir, Nilai Dan Kebutuhan ..........7
d. Sis Staregi
Model Konseling Karir ............................................................................7
Bab 3 penutup
.........................................................................................................................................8
A. Kesimpulan ...............................................................................................................................8
B. Saran ............................................................................................................................................8
Daftar pustaka .........................................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Globalisasi
memiliki dampak yang sangat besar dalam setiap aspek kehidupan masyarakat
dunia. Perkembangan teknologi yang begitu cepat talah membuat banyak perubahan
dalam segala aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Dalam semua
sesi kehidupan peranan pendidikan, ekonomi dan pekerjaan sangatlah menentukan
perkembangan karir.melalui pendidikan orang akan dapat merencanakan pilihan
karir yang ditunjang pendidikan yang memadai dan mempersyaratkan agar ia mampu
bekerja pada bidang yang diingini. Sementara ekonomi yang baik sangat
memerlukan piliohan pendidikan yang akan dimasuki sebagai pilihan karir.dilain
pihak bidang pekerjaan sangatlah menentukan perkembangan karir dimana ia akan
berkembang sesuai perkembangan karirnya.
B.
TUJUAN
1. Menambah
wawasan kita tentang perkembangan karir.
2. Kita dapat
mengetahui cara-cara mengembangkan karir.
3. Dengan
memahami perkembangan karir kita dapat menentukan pekerjaan yang cocok untuk
kita.
C.
RUMUSAN
MASALAH
1. Apakah karir
itu?
2. Bagimana
perkembangan karir pada seseorang?
3. Faktor apa saja
yang mendukung karir seseorang?
1
BAB 2
ISI
A.
BIMBINGAN
KARIR DALAM TANTANGAN PERKEMBANGAN GLOBAL
a.
3E
(education, employment, economy)
John McCarty menyatakan bahwa perkembangan
karir dapat berkontribusi terhadap kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan
ekonomi, khususnya dalam hal efisiensi penggunaan dana dalam pendidikan dan
latihan dengan meningkatkan pencapaian program, efisiensi pasaran kerja dengan
peningkatan penempatan dan ritensi kerja dan mengurangimasa penantian kerja dan
pengangguran, serta belajar sepanjang hayat, pengembangan tanega kerja,
kesinambungan kerja dengan meningkatkan pertisipasi dalam pendidikan dan
pelatihan.
b.
Perubahan
Dunia Kerja Dan Bimbingann Karir
Perubahan dunia kerja mempunyai karakteristik
sebagai berikut:
Dunia kerja bersifat dinamis dan senantiasa
berubah.
Banyak pergeseran dalam pekerjaan.
Munculnya kesempatan baru dari kombinasi
multi disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.
Individu diharapkan membangun dan mengelola
karirnya.
Perubahan dapat menimbulkan stres individu.
Belajar sepanjang hayat dapat membantu
individu beradaptasi terhadap perubahan dan ketahanan bekerja.
Belajar sepanjang hayat merupakan bagian dari
intrinsik proses perkembangan karir.
B.
BIMBINGAN
KARIR BAGI INDIVIDU KURANG BERUNTUNG MELALUI PENDEKATAN THRIVING WITH SOCIAL
PURPUSE (TSP)
TSP merupakan hasil 4 komponen tujuan motivasi manusia, keyakinan
kemampuan, kepercayaan konteks, dan emosi-emosi diperkuat
2
dinamis,
pola saling memperkuat. Pusat dari pola TSP motivasi merupakan
tujuan orientasi pendekatan aktif di
informasikan oleh perhatian mendasar bagi orang lain (tujuan sosial). Orientasi
ini di dukung dan diperkuat oleh keyakinan dalam kemampuan seseorang untuk
membuat kemajuan terhadap tujuan yang berarti (optimisme pribadi),
kecenderungan terus-menerus membayangkan jalur alternatif saat penyelesaian
ditantang (keuletan sadar), dan upaya yang disengja untuk menyelaraskan emosi
dan situasi dengan cara yang terbaik akan memfasilitasi kemajuan tujuan (
kebijaksanaan emosional). Kerangka TSP
juga menekankan siklus umpan balik positif memfasilitasi perubahan yang
berarti, dan mempromosikan pribadi serta kesejahteraan sosial.
C.
PENDEKATAN
KONTRUKSIONISME DALAM BIMBINGAN KARIR
Konselor yang menggunakan pendekatan
kontruksi karir menekankan bahwa kesiapan dan konsep diri menjadi faktor
penting dalam membantu klien untuk melaksanakan tindakan selanjutnya.
Assesment
Tema Kehidupan (Life Theme A ssesment)
Proses konseling karir digunakan untuk
membantu klien mengungkap tema dan makna dalam cerita pribadi mereka, sehingga
mereka dapat mengambil tindakan dalam arah yang disukai.
Interview
Gaya Karir (The Career Style Interview)
Konseling kontruksi karir dimulai dengan
sebuah wawancra yang menyajikan serangkaian pertanyaan kepada klien yang
melengkapi career style interview.
Adaptabilitas
Setelah memeriksa teme kehidupan, konselor
kontruksi karir fokus pada bagaimana klien berusaha membangunkarir mereka dan
mengatasi prosesnya.
Kepribadian
Karir
Setelah mengakses adaptasi karir konselor kontruksi
karir
3
memeriksa apa yang orang pilih untuk
melakukannya.
Pendekatan
kontruksionisme dalam bimbingan karir dapat dilaksanakan di sekolah sejak awal,
dengan mengungkap tentang tema kehidupan mereka sampai akhirnya mereka memiliki
pemaknaan tentang dirinya sendiri, prilaku karir dan bagaimana membangun karir.
D. PARAGDIMA BARU PENGEMBANGAN KARIR (KARIR
PROTEAN)
a. Definisi
Karir protean adalah suatu perpektif
subjektif seseorang yang menekankan pendekatan self-directed (diri yangn mengarahkan/mengatur)
dalam pengembangan karirnya, dan bahwa karir diarahkan oleh nilai-nilai dalam
dirinya.
b. Karakteristik karir Protean
Fokus pada sukses psikologi daripada sukses
vertikal (naik jabatan/kedudukan).
Perubahan identitas dan belajar sepanjang
hayat.
Yang dihitung adalah usia karir, bukan umur
kronologis.
Keamanan pekerjaan diganti dengan tujuan.
Sumber perkembangan diri adalah tantangan
kerja dan hubungan, bukan program training.
Kontrak karir yang baru bukan persetujuan
dengan organisasi, namun lebih pada persetjuan dengan diri sendiri.
c. Implikasi Karir Protean Dalam pengembangan
Karir
Protean karir melihat pekerjaan dalam konteks
kehidupan seseorang secara keseluruhan.
Karir tidak lagi dipandang memiliki hubungan
kuat dengan pertumbuhan dalam organisasi tertentu.
Karir protean memiliki atribut yang akan
memiliki dampak positif dan negatif bagi individu dan keluarga mereka.
4
Kesuksesan karir sukses sebagai ukuran
subjektif.
Organisasi harus fokus pada bagaimana dan
sejauh mana organisasi telah merespon tekanan pekerjaaan/keluarga melalui
pengaturan kerja yang fleksibel.
Protean karir berdampak pada
investasiorganisasi dalam pengembangan individu.
E.
NILAI KERJA
Nilai kerja sangat menentukan peranan seseorang dalam mencapai
kepuasan kerja bahkan dalam pengembangan karirnya. Seseorang yang cenderung
memiliki nilai kerja intrinsik, akan selalu berpikir positif dalam mengemban
tanggungjawab pekerjaannya, karena pekerjaan itu dapat memotivasinya untuk
mengembangkan diri, dan memberikan arti serta makna kehidupan bagi dirinya
sendiri dan juga bagi orang lain.
Orang-orang tersebut memiliki prinsip-prinsip kerja yang kokoh dan
benar, serta tidak mudah tergoda dengan penyuapan, korupsi, dan tawaran-tawaran
menarik lainnya yang dapat menggoyahkan dalam pekerjaan tersebut.
Seorang yang cenderung memiliki nilai kerja ekstrinsik, akan
toleransi bahkan terekploitasi dalam suatu pekerjaan, karena tjuan utama bukan
pada nilai-nilai yang ada pada pekerjaan itu, tetapi lebih pada imbalan,
penghargaan, jabatan, kedudukan dan lain sebagainya. Pekerjaan itu akan
memberikan kepuasan sesaat, tetapi tidak memberikan arti dan makna kehidupan
bagi orang tersebut, karena aia telah menghilangkan nilai hidup dalam
pekerjaannya.
F.
MODEL
KONSELING KARIR UNTUK MENINGKATKAN KEMATANGAN KARIR REMAJA BERDASARKAN
KONFIGURASI NILAI DAN KEBUTUHAN
a. Rasional
Secara psikologis, pergaulan itu dipandang
sebagai wahana untuk mewujudkan atau memenuhi kebutuhan insani (manusia) yaitu
5
kebutuhan sosial seperti:
Kebutuhan
akan pengakuan sosial dari orang lain.
Kebutuhan
akan keterkaitan.
Kebutuhan
akan rasa aman, perlindungan.
Kebutuhan
akan kebebasan.
Kebutuhan
akan harga diri.
pergaulan
remaja adalah kontak sosial antara remaja dan orang-orang yang berada dalam
lingkungan kehidupannya, baik dengan orang tua, saudara, guru, teman sebaya
atau orang dewasalainnya. Khusus mengenai pergaulan denhan teman sebaya,
ternyata dapat memberikan dampak atau pengaruh tertentu terhadap remaja, baik
positif maupun negatif . pengaruh negatif itu maksudnya, bahwa kelompok teman
sebaya menjadi racun bagi perkembangan remaja.
b. Dinamika Perkembangan Remaja
Dilihat dari tahapan perkembangan karir, remaja
berada pada tahap eksplorasi yang secara umum berada pada rentang usia 18
sampai dengan 26 tahun. Pada tahap ini remaja mulai mempertimbangkan kebutuhan,
kapasitas, minat dan nilai-nilai yang diterapkan pada lingkungan kehidupannya
seperti diskusi, kursus, bekerja, organisasi bahkan sampai pada angan-angan
yang bertujuan untuk melatih dan menambah keterampilan serta mencoba
mengimplikasikan konsep dirinya.
Lebih jauh, kartadinata (ardimen, 2008)
menjelaskan bahwa tugas-tugas perkembangan karir remaja adalah:
Mencapai persahabatan pribadi atas dasar
relasi individual dan bukan karena keanggotaan kelompok.
Mencapai otonomi emosional di dalam belajar
mengambil keputusan, pilihan nilai, dan penerimaan tanggungjawab, belajar
mengahasilkan produk kerja dalam standar kerja orang dewasa.
6
c. Remaja Dan Dinamika Perkembangan Karir, Nilai
Dan Kebutuhan
Suprapto (1994), menyatakan bahwa kematangan
karir adalah adanya
sikap
dan kompetensi terhadap karir. Dengan sikap berarti individu mampu mengambil
keputusan terhadap preferensi karir dan bertanggungjawab atas segala
konsekuensi keputusan, sedangkan kompetensi menunjukan kemampuan individu
memahami kekuatan diri dalam kaitannya dengan dunia pekerjaan. Dengan demikian
kematangan karir seseoarang akan tampak
pada sikap yang ditunjukannya pada pekerjaan yang dibarengi dengan
royalitas dan tanggung jawab serta memiliki dorongan untuk
mencermatipeluang-peluang pekerjaan yang sesuai dengna preferensinya.
d. Sisi Strategis Model Konseling Karir
Model konseling karir adalah kerangka kerja
yang menerapkan unsur-unsur lingkungan, struktur program, dan evaluasi
program yang diimplementasikan dalam
membantu perencanaan karir remaja berdasarkan konfigurasi nilai dan kebutuhan.
Unsur-unsur lingkungan perkembangan dalam penelitian ini mencakup; Unsur
peluang, Unsur pendukung, dan Unsur penghargaan.adapun struktur bimbingan
program mencakup layanan dasar bimbingan, layanan reponsif, sistem perancanaan
individual. Sedangkan evaluasi program mencakup langkah-lanhkah sebagai
berikut: merumuskan pertanyaan, menetapkan sasaran evaluasi, pelaksanaan
evaluasi, mengkaji tingkat pelaksanaan program, pengambilan keputusan,
melakukan pertimbangan kontekstual, merumuskan rekomendasi, dan melaksanakan
tindak lanjut.
7
BAB 3
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
john mcCarty menyatakan bahwa perkembangan karir dapat
berkontribusi terhadap kualitas tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Pergaulan
remaja adalah kontak sosial antara remaja dengan orang-orang yang berada dalam
lingkungan kehidupannya, baik dengan orang tua, saudara, guru, teman sebaya dan
orang dewasa lainnya.
Kelompok teman sebaya memberikan pengaruh negatif apabila pola
prilaku para anggotanya tidak bermora, atau melecehkan norma agama seperti
meminum minuman keras, kecanduan obat-obatan terlarang,
kriminalitas, sadisme, pacaran bebas dan bahkan free sex serta
tawuran.
Dilihat dari tahapan perkembangan karir, remaja berada pada tahap
eksplorasi yang secara umum berada pada rentang usia antara 18 sampai 26 tahun.
Pada tahapan ini remaja mulai mempertimbangkan kebutuhan, kapasitas, minat dan
nilai-nilai yang diterapkan pada lingkungan kehidupannya seperti diskusi,
kursus dan bekerja.
B.
SARAN
Penyusun
berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk semua kalangan terutama
orang-orang yang memerlukan pengetahuan tentang bimbingan karir
8
DAFTAR
PUSTAKA
1. Briscoe, J.P
dan Hall, D.G. (2006) the interplay of boundaryless and protean careers:
combination and implications. Journal of vocational behaviour 69, 4-18.
2. Crowley-Hendry,
M. (2007) the protean career. International studies of mangement and
organization, 37 (3), 44-64.
3. Brown, D.
(1996). Brown’s values-based, holistic model of career and life-role choices
and satisfaction. In D. Brown & L. Brook (Eds), career choice and
development (pp. 337-372). San francisco, CA: jossey-bass.
4. Crites, O.J.
career couseling. Mcgraw-Hill Company. New York.
5. Dillard,
J.M. (1985). Life long career planing. Charles E. Merril Publishing Co. Ohio.
6. Majlis ulama
indonesia. 1998. Memelihara kelangsungan hidupa anak menurut ajaran islam.
7. Menrihu,
T.M.. (1986)stusy tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kematangan karir
siswa di Sulawesi Selatan. Disertai pada program pasca sarjana IKIP bandung:
tidak diterbitkan.
9
Tidak ada komentar:
Posting Komentar